Rabu, 06 Februari 2013

TEHNIK LOMBA PERTOLONGAN PERTAMA


TEHNIK LOMBA PERTOLONGAN PERTAMA
Permisi Pak /bu ada kejadian apa disini sudah berapa lama kejadian terjadi
Saya anggota PMR Apakah kami boleh menolong korban ???
Apakah Bapak/Ibu Bersedia menjadi saksi. Siapa nama Bapak/ibu 
Teman pakai APD 
bapak-ibu tolong hubungi Kepolisian dan atur keramaian
Kawan tolong buat alat transportasi darurat
Keadaan aman untuk melakukan pertolongan
Tentukan kesan ( Trauma / Medis )
Setelah kami melakukan penilaian keadaan maka kami melakukannya penilaian dini dengan cara respon 4 tingkatan ASNT (Awas, Suara, Nyeri dan Tidak respon)
Kami melakukan respon Awas dengan melambaikan tangan ternyata korban tidak respon 
Kemudian kami melakukan respon suara dengan cara memanggil sikorban (mas-mas/bu/pak/de/….. apakah mendengar suara saya) ternyata korban tidak respon 
langkah ketiga dengan respon nyeri lalu kami mencubit lengan korban dan menekan kuku ibu jari korban ternyata tidak respon lalu kami membuka jalan nafas dengan cara tekan dahi angkat dagu dan melakukan LDR (Lihat ,Dengar dan Rasakan) selama 3-5 detik lalu kami memberi nafas bantuan lalu periksa nadi teraba
Korban sadar Pak/ Bu Tolong Panggilkan Ambulance
Lalu kami melakukan Pemeriksaan Fisik secara rinci
Dengan cara Penglihatan,Perabaan,Pendengaran 
Dimulai dari 
1. Kepala Apakah ada PLNB
Dahi apakah ada PLNB
Pelipis apakah ada PLNB
Pipi dan Tulang Pipi apakah ada PLNB 
Rahang Bawah apakah ada PLNB
Dagu apakah ada PLNB 
Mata, hidung, Mulut,telinga apakah ada cairan
2. Leher Apakah ada PLNB
3. Bahu, Tulang Selangka
4. Dada apakah ada PLNB
5. Perut
i. Kuadran kanan atas 
ii. Kuadran Kiri atas 
iii. Kuadran kanan Bawah
iv. Kuadran Kiri bawah

6. Anggota gerak atas Bagian kanan 
Lengan atas apakah ada PLNB
Siku apakah ada PLNB
Lengan Bawah apakah ada PLNB
Pergelangan tangan dan tangan apakah ada PLNB



7. Anggota gerak atas Bagian Kiri
Lengan atas apakah ada PLNB
Siku apakah ada PLNB
Lengan Bawah apakah ada PLNB
Pergelangan tangan dan tangan apakah ada PLNB

8. Anggota gerak Bawah Bagian kanan 
Tungkai Atas apakah ada PLNB
Lutut apakah ada PLNB
Tungkai bawah apakah ada PLNB
Pergelangan kaki dan kaki apakah ada PLNB

9. Anggota gerak Bawah Bagian Kiri
Tungkai Atas apakah ada PLNB
Lutut apakah ada PLNB
Tungkai bawah apakah ada PLNB
Pergelangan kaki dan kaki apakah ada PLNB

10. Punggung Apakah ada PLNB (dilakukan setelah tindakan pertolongan difiksasi atau pemeriksaan berkala

Lalu kami melakukan pemeriksaan tanda Vital 

Yang pertama Dengan cara mengukur suhu kemudian melakukan periksa nadi dan pernafasan dilakukan bersamaan kemudian kami melakukan pemeriksaan tekanan darah sikorban.

- Suhu Tubuh 37O C Normal
- Nadi 60/90 X Per menit Normal
- Pernapasan 12-20 X Per menit Normal
- Tekanan Darah 120/80 Normal

Setelah melakukan pemeriksaan tanda vital kami membuat Riwayat Penderita
dilakukan wawancara untuk mendapatkan data tambahan. Wawancara sangat penting jika menemukan korban dengan penyakit.
Mengingat wawancara yang dilakukan dapat berkembang sangat luas, untuk membantu digunakan akronim : KOMPAK
K = Keluhan Utama (gejala dan tanda)
sesuatu yang sangat dikeluhkan penderita 
O = Obat-obatan yang diminum.
Pengobatan yang sedang dijalani penderita atau obat yang baru saja diminum atau obat yang seharusnya diminum namun ternyata belum diminum.
M = Makanan/minuman terakhir
Peristiwa ini mungkin menjadi dasar terjadinya kehilangan respon pada penderita. Selain itu data ini juga penting untuk diketahui bila ternyata penderita harus menjalani pembedahan kemudian di rumah sakit.


P = Penyakit yang diderita
Riwayat penyakit yang diderita atau pernah diderita yang mungkin berhubungan dengan keadaan yang dialami penderita pada saat ini, misalnya keluhan sesak napas dengan riwayat gangguan jantung 3 tahun yang lalu.
A = Alergi yang dialami.
Perlu dicari apakah penyebab kelainan pada pasien ini mungkin merupakan suatu bentuk alergi, biasanya penderita atau keluarganya sudah mengetahuinya
K = Kejadian.
Kejadian yang dialami korban, sebelum kecelakaan atau sebelum timbulnya gejala dan tanda penyakit yang diderita saat ini.
Wawancara ini dapat dilakukan sambil memeriksa korban, tidak perlu menunggu sampai pemeriksaan selesai dilakukan.
Pemeriksaan Berkelanjutan atau Berkala
Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan tindakan, selanjutnya lakukan pemeriksaan berkala, sesuai dengan berat ringannya kasus yang kita hadapi. 
Pada kasus yang dianggap berat, pemeriksaan berkala dilakukan setiap 5 menit, sedangkan pada kasus yang ringan dapat dilakukan setiap 15 menit sekali.
Beberapa hal yang dapat dilakukan pada pemeriksaan berkala adalah :
1. Keadaan respon
2. Nilai kembali jalan napas dan perbaiki bila perlu
3. Nilai kembali pernapasan, frekuensi dan kualitasnya
4. Periksa kembali nadi penderita dan bila perlu lakukan secara rinci bila waktu memang tersedia.
5. Nilai kembali keadaan kulit : suhu, kelembaban dan kondisinya Periksa kembali dari ujung kepala sampai ujung kaki, mungkin ada bagian yang terlewat atau membutuhkan pemeriksaan yang lebih teliti.
6. Periksa kembali secara seksama mungkin ada bagian yang belum diperiksa atau sengaja dilewati karena melakukan pemeriksaan terarah.
7. Nilai kembali penatalaksanaan penderita, apakah sudah baik atau masih perlu ada tindakan lainnya. Periksa kembali semua pembalutan, pembidaian apakah masih cukup kuat, apakah perdarahan sudah dapat di atasi, ada bagian yang belum terawat. 
8. Pertahankan komunikasi dengan penderita untuk menjaga rasa aman dan nyaman

Pelaporan dan Serah terima
Biasakanlah untuk membuat laporan secara tertulis. Laporan ini berguna sebagai catatan anda, PMI dan bukti medis.
Hal-hal yang sebaiknya dilaporkan adalah : 
• Umur dan jenis kelamin penderita
• Keluhan Utama
• Tingkat respon
• Keadaan jalan napas
• Pernapasan
• Sirkulasi
• Pemeriksaan Fisik yang penting
• KOMPAK yang penting
• Penatalaksanaan
• Perkembangan lainnya yang dianggap penting

Bila ada formulirnya sertakan form laporan ini kepada petugas yang mengambil alih korban dari tangan anda. 
Serah terima dapat dilakukan di lokasi, yaitu saat tim bantuan datang ke tempat anda, atau anda yang mendatangi fasilitas kesehatan.

DONOR DARAH


Donor Darah Selamatkan Jiwa
Jenis Golongan Darah
Aglotinogen/Antigen
(terdapat dalam sel
darah merah)
Aglutinin/Antibodi
(terdapat dalam
serum)
Genotip Golongan Darah
A Anti - B OA atau AA A
B Anti - A OB atau BB B
AB - AB AB
O Anti - B dan Anti - A OO O
Fungsi darah antara lain :
• Mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel-sel tubuh.
• Mengangkut karbondioksida dari sel-sel tubuh ke paru-paru untuk selanjutnya
dikeluarkan.
• Mengganti sel-sel yang rusak.
Jika seseorang mengalami kecelakaan atau sakit yang menyebabkan kekurangan darah,
jiwanya bisa terancam dan perlu transfusi darah.

Kegiatan Donor Darah
Donor Darah = Menyumbangkan darah untuk tujuan transfusi darah.
Transfusi Darah = Proses pemindahan darah dari seseorang yang sehat dan memenuhi
persyaratan ke orang yang membutuhkan.
Darah yang dipindahkan dapat berupa darah lengkap atau komponen darah.
• Darah lengkap = Darah yang mengandung seluruh komponen darah.
• Komponen darah terdiri dari plasma darah, sel darah merah, sel darah putih dan kepingkeping
darah.
Donor Darah Sukarela (DDS) = Seseorang yang menyumbangkan darahnya secara sukarela
tanpa mengetahui untuk siapa.
Donor Darah Pengganti (DDP) = Seseorang yang diminta untuk menyumbangkan darahnya
kepada seseorang dan dia tahu kepada siapa darah tersebut diberikan.
DONOR DARAH TINDAKAN SUKARELA
Darah yang telah diambil harus mengalami pengujian untuk memastikan bebas dari
penyakit menular seperti HIV/AIDS, Hepatitis, dan Sifilis. Setelah itu, darah disimpan
untuk menunggu digunakan.

Siapa saja Calon Donor Darah?
Saya, kamu, kalian semua dengan syarat:
?Laki-laki/wanita berusia 18-60 tahun
?Sehat jasmani dan rohani menurut pemeriksaan dokter.
?Berat badan minimal 45 kg.
?Kadar Hemoglobin minimal 12,5 g/dl.
?Tekanan darah sistolik 100 – 180 mm Hg dan Diastolik 50 – 100 mm Hg.
?Tidak menderita penyakit berisiko tinggi seperti HIV/AIDS, hepatitis, sifilis, jantung, hati,
paru, ginjal, kencing manis, kejang, kanker atau penyakit kulit kronis.
?Bagi wanita yang sedang haid, hamil atau menyusui tidak diperkenankan mendonorkan
darahnya.
Ayo jadi Donor Darah
Sukarela
Ayo jadi Donor Darah Sukarela
Ú Mendapat kepuasan batin karena darah yang disumbangkan dapat menyelamatkan jiwa
seseorang yang membutuhkan
Ú Kesehatan kita menjadi terpantau karena kondisi kesehatan kita akan diperiksa secara
teratur.
ÚMembuat tubuh semakin sehat sebab dengan mendonorkan darah tubuh akan memproduksi
darah yang baru.
ÚDapat bergabung dalam organisasi PMI untuk menambah relasi/teman, dan berperan di
kegiatan kemanusiaan lainnya.
ÚMeningkatnya jumlah DDS akan meningkatkan nilai-nilai kesetiakawanan dan kepedulian
sosial
Bagaimana Menjadi
Pendonor Darah?
PERAN
PMR MULA
Bagaimana Menjadi Pedonor Darah?
ÚCalon donor datang ke UTD (Unit Transfusi Darah) PMI.
ÚCalon donor mengisi formulir donor darah yang berisi identitas dan riwayat kesehatan.
ÚPetugas memeriksa kesehatan calon donor sesuai syarat yang telah ditentukan.
ÚAsisten Transfusi Darah (ATD) yang terampil dan berpengalaman akan mengambil darah
calon donor sehingga pengambilan darah dapat berlangsung dengan cepat (±10 menit) dan
aman.
ÚCalon donor mendapatkan kartu tanda anggota donor darah. Kartu ini sebagai bukti bahwa
pemilik telah mendonorkan darahnya.
UTD PMI
Setelah 2,5 - 3 bulan datang kembali ke UTD untuk donor darah.
Peran PMR Mula
BERBAGI KEBAIKAN, SEBERAPA KECILPUN TIDAK PERNAH SIA-SIA
Menjadi donor darah sukarela ataupun pengganti haruslah memenuhi persyaratan. Namun bukan
berarti yang belum memenuhi syarat tak bisa melakukan apa-apa.
Anggota PMR Mula, AYO...
Ú Siapkan dirimu untuk menjadi DDS kelak, dengan cara pola hidup bersih dan sehat,
mengkonsumsi makanan dan minuman yang menyehatkan
Ú Ajaklah anggota keluarga, guru, dan orang-orang disekitarmu untuk menjadi DDS
Ú Carilah ide kreatifmu..., dan lakukan:
................................................................... ....................................................................
................................................................... ....................................................................
................................................................... ....................................................................
................................................................... ....................................................................
................................................................... ....................................................................
Peran
PMR Madya
Peran PMR Madya
Teman-teman anggota PMR Madya tetap menyiapkan diri untuk menjadi DDS dan mengajak
keluarga, guru, dan orang sekitar untuk menjadi DDS. Tapi juga...
Ú Ajaklah teman-temanmu untuk bercita-cita menjadi DDS jika sudah berumur 18 tahun.
ÚBerkreasi membuat souvenir dan kirimkan ke PMI Cabang, untuk dibagikan kepada orangorang
yang sedang membutuhkan darah atau yang sedang mendonorkan darahnya.
ÚApa lagi ide kreatifmu? Temukan segera!
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
Peran
PMR Wira
Peran PMR Wira
Anggota PMR Wira yang sudah memenuhi syarat, segera menjadi DDS. Jangan lupa ajak
teman, anggota keluarga, guru, dan orang sekitar.
ÚSelenggarakan kegiatan donor darah disekolah secara rutin, Hubungi UTD terdekat.
ÚKampanye donor darah
ÚApa tujuan kampanye?
ÚUntuk siapa?
ÚApa tema kampanye?
ÚBagaimana kampanye dilaksanakan?
ÚKapan dilaksanakan?
ÚPasti masih banyak ide-idemu agar masyarakat menjadi tahu dan sadar pentingnya
menjadi DDS. Ekspresikan, dan jangan pernah berhenti. JJJ

Materi Dapur Umum


Sebelum kita bahas tenteng Dapur Umum ( DU ) PMI terlebih dahulu kita harus ketahui sebab-sebab kita harus mendirikan Dapur.Dapur Umum didirikan apabila terjadi bencana yang dapat mengakibatkan:
1. Mengakibatkan penderitaan manusia
2. Mengganggu aktivitas
3. Menimbulkan kerusakan harta benda , alam beserta lingkungannya
4. Menghambat roda pembangunan

Karena terjadi bencana tersebut maka PMI akan melaksanakan Penanggulangan Korban Bencana yang bertujuan untuk:

1. Meringankan penderitaan
2. Mengatasi Kebutuhan Primer

* Perlindungan
* S a n d a n g
* P a n g a n
* P a p a n
* Kesehatan

Supaya terpenuhinya kebutuhan tersebut terutama dibidang pangan maka PMI mendirikan DAPUR UMUM yang bertujuan :

1. Menyediakan makanan sederhana & layak , higienis , cukup bergizi
2. Dapat didistribusikan dalam waktu yang cepat dan tepat

Dalam 1 tim DU Terdiri dari anggota yaitu:

KETUA REGU

* Mengatur pembagian tugas anggota , membimbing dan bertanggungjawab atas kelancaran tugas pelaksanaan dapur umum
* Bertanggung jawab secara langsung pada ketua tim Pengurus Cabang melalui ketua kelompok bila ada

WAKIL KETUA REGU

* Mewakili ketua regu bila ketua berhalangan
* Bertanggungjawab atas pelayanan makanan & memelihara ketertiban serta kebersihan lingkungan wilayah kerja

PENANGGUNGJAWAB TATA USAHA

* Membuat daftar nama , alamat rumah , tanggal lahir , jenis kelamin dan pekerjaan korban bencanaAdministrasi penerima / pengeluaran bahan keperluan dapur umumdan peralatan / perlengkapan
* Melaksanakan pembukuan keuanganPembuatan / menyusun laporan

PENANGGUNGJAWAB PERALATAN / PERLENGKAPAN

* Menyiapkan dan melengkapi peralatan DU
* Pengadaan bahan untuk keperluan DU
* Mengatur penyimpanan logistik bahan kebutuhan dan perlengkapan DU
* Membuat daftar inventaris peralatan & perlengkapan
* Bertanggungjawab penerimaan dan pengeluaran logistik

PENANGGUNGJAWAB MEMASAK

* Mengelola bahan masakan hingga siap didistribusikan
* Memelihara ketepatan waktu makanDengan bantuan tenaga lokal menentukan menu makanan setiap hari sesuai selera yang membutuhkan ( para korban )

PETUGAS PENDISTRIBUSIAN

* Melaksanakan pembagian makan sesuai jumlah dengan cara yang baik dan tertib

PERALATAN & PERLENGKAPAN DU
Penyelenggaraan dapur umum dapat melayani korban ratusan atau ribuan orang dalam waktu yang tepat serta memenuhi gizi standar. Untuk melayani s/d 500 orang diperlukan 1 ( satu ) unit peralatan DU yang terdiri dari :

PERALATAN POKOK

* Langseng ukuran 25 kg...................2 bh
* Drum air ukuran 50 liter................2 bh
* Panci ukuran besar .........................2 bh
* Wajan ukuran besar ........................2 bh
* Serok .................................................1 bh
* Susuk Wajan .....................................2 bh
* Sendok Nasi ......................................2 bh
* Sendok Sayur ....................................2 bh
* Tempat nasi ......................................2 bh
* Ceret/Teko besar ..............................3 bh
* Baskom besar ....................................3 bh
* Baskom kecil .....................................3 bh

PERALATAN PENUNJANG

* Ember plastik pakai tutup............... 2 bh
* Ember plastik biasa .......................... 3 bh
* Gayung air dari plastik ..................... 2 bh
* Cobek batu ......................................... 2 bh
* Pisau dapu .......................................... 3 bh
* Golok ................................................... 1 bh
* Talenan .............................................. 2 bh
* Ayakan ............................................... 2 bh
* Drum air sedang .............................. 1 bh
* Meja ................................................... 2 bh
* Tikar .................................................. 5 bh
* Tampah ............................................. 1 bh
* Tempat sampah ............................... 2 bh
* Pembungkus nasi dan air minum secukupnya

LOKASI
Lokasi untuk Du diupayakan :

* Letak dapur umum supaya dekat dengan posko dan mudah dicapai/dikunjungi korban
* Higienis lingkungan cukup memadai
* Aman dari bencana
* Dekat dengan transportasi umum
* Dekat dengan sumber air
* Bangunan darurat kuat seperti Rumah atau Tenda regu / tenda peleton

CONTOH DAFTAR MENU

Hari 1
Pagi : Nasi, Tempe goreng, Urap
Siang : Nasi, Ungkep daging/tahu, Sayur lodeh, Pepaya
Malam : Nasi , Rempeyek, Tumis kangkung, Pisang
Hari 2
Pagi : Nasi, Dadar telor, Sambel tomat
Siang : Nasi, Rendang, Tumis sawi, Pisang
Malam : Nasi , Sambel Goreng, Tempe/Teri, Jeruk

10 Rahasia Sukses Orang Jepang


10 Rahasia Sukses Orang Jepang

  1. Kerja Keras

    Sudah menjadi rahasia umum bahwa bangsa Jepang adalah pekerja keras. 
    Seorang pekerja Jepang boleh dikatakan bisa melakukan pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh 5-6 orang. Pulang cepat adalah sesuatu yang boleh dikatakan "agak memalukan" di Jepang, dan menandakan bahwa pegawai tersebut termasuk "yang tidak dibutuhkan" oleh perusahaan.

    2. Malu

    Malu adalah budaya leluhur dan turun temurun bangsa Jepang.  Masuk ke dunia modern, wacananya sedikit berubah ke fenomena "mengundurkan diri" bagi para pejabat (mentri, politikus, dsb) yang terlibat masalah korupsi atau merasa gagal menjalankan tugasnya.  Karena malu jugalah, orang Jepang lebih senang memilih jalan memutar daripada mengganggu pengemudi di belakangnya dengan memotong jalur di tengah jalan. Mereka malu terhadap lingkungannya apabila mereka melanggar peraturan ataupun norma yang sudah menjadi kesepakatan umum.

    3. Hidup Hemat

    Orang Jepang memiliki semangat hidup hemat dalam keseharian. Sikap anti konsumerisme berlebihan ini nampak dalam berbagai bidang kehidupan. Di masa awal mulai kehidupan di Jepang, saya sempat terheran-heran dengan banyaknya orang Jepang ramai belanja di supermarket pada sekitar jam 19:30. Selidik punya selidik, ternyata sudah menjadi hal yang biasa bahwa supermarket di Jepang akan memotong harga sampai separuhnya pada waktu sekitar setengah jam sebelum tutup.

    4. Loyalitas

    Loyalitas membuat sistem karir di sebuah perusahaan berjalan dan tertata dengan rapi. Sedikit berbeda dengan sistem di Amerika dan Eropa, sangat jarang orang Jepang yang berpindah-pindah pekerjaan. Mereka biasanya bertahan di satu atau dua perusahaan sampai pensiun. Ini mungkin implikasi dari Industri di Jepang yang kebanyakan hanya mau menerima fresh graduate, yang kemudian mereka latih dan didik sendiri sesuai dengan bidang garapan (core business) perusahaan.

    5. Inovasi

    Jepang bukan bangsa penemu, tapi orang Jepang mempunyai kelebihan dalam meracik temuan orang dan kemudian memasarkannya dalam bentuk yang diminati oleh masyarakat.  Teknik perakitan kendaraan roda empat juga bukan diciptakan orang Jepang, patennya dimiliki orang Amerika. Tapi ternyata Jepang dengan inovasinya bisa mengembangkan industri perakitan kendaraan yang lebih cepat dan murah.

    6. Pantang Menyerah

    Sejarah membuktikan bahwa Jepang termasuk bangsa yang tahan banting dan pantang menyerah.  Kemiskinan sumber daya alam juga tidak membuat Jepang menyerah.   Ternyata Jepang tidak habis. Dalam beberapa tahun berikutnya Jepang sudah berhasil membangun industri otomotif dan bahkan juga kereta cepat (shinkansen) .  Yang juga cukup unik bahwa ilmu dan teori dimana orang harus belajar dari kegagalan ini mulai diformulasikan di Jepang dengan nama shippaigaku (ilmu kegagalan).

    7. Budaya Baca

    Jangan kaget kalau anda datang ke Jepang dan masuk ke densha (kereta listrik), sebagian besar penumpangnya baik anak-anak maupun dewasa sedang membaca buku atau koran. Tidak peduli duduk atau berdiri, banyak yang memanfaatkan waktu di densha untuk membaca.  Budaya baca orang Jepang juga didukung oleh kecepatan dalam proses penerjemahan buku-buku asing. 

8. Kerjasama Kelompok

Budaya di Jepang tidak terlalu mengakomodasi kerja-kerja yang terlalu bersifat individualistik. Termasuk klaim hasil pekerjaan, biasanya ditujukan untuk tim atau kelompok tersebut. Fenomena ini tidak hanya di dunia kerja, kondisi kampus dengan lab penelitiannya juga seperti itu, mengerjakan tugas mata kuliah biasanya juga dalam bentuk kelompok. Kerja dalam kelompok mungkin salah satu kekuatan terbesar orang Jepang. Ada anekdot bahwa "1 orang professor Jepang akan kalah dengan satu orang professor Amerika, hanya 10 orang professor Amerika tidak akan bisa mengalahkan 10 orang professor Jepang yang berkelompok" . Musyawarah mufakat atau sering disebut dengan "rin-gi" adalah ritual dalam kelompok. Keputusan strategis harus dibicarakan dalam "rin-gi".

9. Mandiri

Sejak usia dini anak-anak dilatih untuk mandiri.  Di TK (Yochien) setiap anak dilatih untuk membawa perlengkapan sendiri, dan bertanggung jawab terhadap barang miliknya sendiri. Lepas SMA dan masuk bangku kuliah hampir sebagian besar tidak meminta biaya kepada orang tua. Teman-temen seangkatan saya dulu di Saitama University mengandalkan kerja part time untuk biaya sekolah dan kehidupan sehari-hari. Kalaupun kehabisan uang, mereka "meminjam" uang ke orang tua yang itu nanti mereka kembalikan di bulan berikutnya.

10. Jaga Tradisi & Menghormati Orang Tua

Perkembangan teknologi dan ekonomi, tidak membuat bangsa Jepang kehilangan tradisi dan budayanya. Budaya perempuan yang sudah menikah untuk tidak bekerja masih ada dan hidup sampai saat ini.

Budaya minta maaf masih menjadi reflek orang Jepang. Kalau suatu hari anda naik sepeda di Jepang dan menabrak pejalan kaki , maka jangan kaget kalau yang kita tabrak malah yang minta maaf duluan.

Sampai saat ini orang Jepang relatif menghindari berkata "tidak" untuk apabila mendapat tawaran dari orang lain. Jadi kita harus hati-hati dalam pergaulan dengan orang Jepang karena "hai" belum tentu "ya" bagi orang Jepang .

Perawatan Keluarga

                                                       Perawatan Keluarga

1. Sikap yang baik seorang Pelaku PK penting untuk memberi kesan baik tentang *kepribadiannnya:
*Berperikemanusiaan
*Bertanggungjawab
*Selalu mengutamakan kepentingan si sakit
* Selalu bersikap terbuka
2. Menunjukan kemanuan kerja dengan tenang, cepat dan tanpa ragu-ragu.
3. Mempunyai sifat ramah, selalu senyum, bersedia untuk mendengarkan keluhan dan mampu menenangkan si sakit.
4. Berfikirlah sebelum bertindak atau bekerja
5. Pengamatan serta informasi yang berwenang sangat bermanfaat dan membantu dalam menjalankan tugas perawatan
6. Jagalah kebersihan lingkungan dan ruangan di sakit dengan tidak mengabaikan kebersihan diri sendiri.
7. Catatlah selalu hasil pengamatan dan perawatan secara singkat jelas
8. Usahakan agar tidak menambah penderitaan si sakit
9. Jangan bertindak menyimpang dari peraturan dan perintah dokter/ petugas kesehatan.
10. Jika perlu untuk merujuk si sakit ke puskesmas atau rumah sakit, persiapkan dengan baik, baik keperluan orang sakit juga transportasi.
11. Selalu menjaga kerahasiaan medis pasien.


Peralatan Perawatan Keluarga :


1. Peralatan yang diperlukan untuk PK tidak perlu sama dengan yang ada di rumah sakit, dengan peralatan sederhana kita dapat menolong orang sakit. Peralatan yang digunakan dapat menggunakan peralatan yang ada atau improvisasi.

2. Perlengkapan PK sederhana :
Bagi Pelaku PK
◙ Celemek
◙ Peralatan mencuci tangan
* Air mengalir (kran, botol, improvisasi lain)
* Baskom (wadah menampung air)
* Sabun dalam tempatnya (kalau perlu sikat tangan)
* Handuk tangan/serbet.

Bagi orang sakit
◙ Peralatan tempat tidur
*Tempat tidur dan bantal
* Seprei, sarung bantal, kain perlak dan alas perlak (sedikitnya 2 set), selimut.
*Alat penopang kaki (improvisasi)
◙ Peralatan mandi, buang air kecil (b.a.k), buang air besar (b.a.b)